Skip to main content
Artikel

Jenis – Jenis Narkoba menurut Undang Undang Narkotika dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Dibaca: 17 Oleh 30 Sep 2024Oktober 2nd, 2024Tidak ada komentar
Jenis – Jenis Narkoba menurut Undang Undang Narkotika dan Dampaknya Bagi Kesehatan
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya mengenai arti narkoba secara luas. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan narkoba? Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif.

Narkotika dan obat-obatan tersebut merupakan zat yang dapat mengubah kondisi mental dan fisik seseorang. Zat tersebut dapat memengaruhi cara kerja otak, perasaan dan perilaku, pemahaman, dan indra seseorang.

Sementara itu, pengertian narkoba menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia adalah zat atau obat, baik yang bersifat alami, sintetis, maupun semi sintetis, yang dapat menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, dan daya rangsang.

Mengutip dari situs resmi BNN, pengertian narkoba tertuang pada Undang-Undang (UU) Narkotika pasal 1 ayat 1, yang menyatakan narkotika merupakan zat buatan atau berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.

Perlu kamu ingat juga, seseorang bisa terkena sanksi hukum jika melakukan penyalahgunaan narkoba. Karena itu, pastikan tidak ada kerabat, keluarga, atau bahkan diri kamu sendiri yang menyalahgunakan obat terlarang ini.

Jenis-Jenis Narkoba Menurut UU Narkotika

Apa itu narkoba berdasarkan Undang-Undang (UU) tentang Narkotika? Undang-undang ini mengklasifikasikan jenisnya menjadi tiga golongan. Perbedaan golongan tersebut berdasarkan risiko ketergantungannya.

  1. Narkotika golongan 1

Jenis narkotika yang termasuk dalam golongan 1, yaitu ganja, opium, dan tanaman koka. Jenis-jenis tersebut sangat berbahaya apabila kamu konsumsi karena berisiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.

  1. Narkotika golongan 2

Jenis narkotika dalam golongan 2 bisa kamu manfaatkan untuk pengobatan, asalkan sesuai dengan resep dokter. Kurang lebih terdapat 85 jenis narkotika yang termasuk dalam golongan 2. Beberapa contohnya yaitu morfin dan alfaprodina. Meskipun bisa menjadi pengobatan, golongan 2 ini memiliki potensi tinggi menimbulkan efek ketergantungan.

  1. Narkotika golongan 3

Risiko ketergantungan dari jenis narkotika golongan tingga sebenarnya cukup ringan. Selain itu, jenis-jenisnya banyak untuk pengobatan dan terapi.

Dampak dan Bahaya Narkoba pada Kesehatan

Penggunaan narkoba sangat berbahaya untuk kesehatan. Apa dampak dari penggunaan narkoba? Berikut ini beberapa dampak dan bahaya narkoba yang perlu kamu waspadai:

  1. Meningkatkan gangguan jantung

Apa bahayanya narkoba bagi kesehatan jantung? Salah satu kondisi yang bisa terjadi akibat penyalahgunaan narkoba adalah kerusakan pada jantung.

Menurut studi dalam jurnal Heart berjudul Young at Heart? Drugs of Abuse Cause Early Onset Cardiovascular Disease in The Young, penggunaan narkoba dapat mempercepat penuaan pembuluh darah dan berkontribusi dalam memicu gangguan jantung sejak dini.

Kokain dan amfetamin dapat memicu dampak buruk pada arteri dan pembuluh darah. Contohnya, seperti meningkatkan risiko tekanan darah, vasospasme akut, dan penyakit kardiovaskular aterosklerotik. Selain itu, metamfetamin juga berisiko menyebabkan aritmia dan gangguan jantung.

  1. Gangguan kesuburan

Penggunaan ganja dapat memicu gangguan kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Hal tersebut terdapat dalam jurnal Reproductive Biology and Endocrinology dengan judul Smoke, Alcohol and Drug Addiction and Male Fertility.

Pada pria, penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan proses pembentukan sel sperma hingga kualitas sperma. Salah satunya pengonsumsian ganja. Penggunaan ganja pada pria dapat menyebabkan dampak negatif pada sumbu hipotalamus-hipofisis-gonad dan fungsi sperma.

Sumbu hipotalamus-hipofisis-gonad sendiri merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam mengatur aktivitas reproduksi, dan pelepasan hormon ovarium pada manusia. Sedangkan pada wanita, penggunaan narkoba dapat menyebabkan penurunan kualitas sel telur.

  1. Kematian

Bahaya kematian dapat mengintai jika penggunanya terus menggunakan narkoba dalam dosis yang berlebihan. Sebuah penelitian dalam Journal of Forensic Science dengan judul Causes of Death in Hospitalized Intravenous Drug Abusers, melakukan penelitian untuk memastikan bahaya narkoba.

Para peneliti mengkaji penyebab kematian 274 pasien dengan bukti penyalahgunaan obat-obatan terlarang melalui otopsi pada rumah sakit. Hasilnya, 127 pasien meninggal karena penyakit yang tidak berhubungan dengan narkoba. 41 persen alkoholisme kronis dan 11 persen akibat penyalahgunaan narkoba.

Peneliti menemukan bahwa kematian pada orang yang melakukan penyalahgunaan narkoba terjadi akibat overdosis. Namun, ada beberapa kondisi lainnya yang memicu kematian, seperti AIDS dan penggunaan alkohol berlebihan.

Ingat, tubuhmu tidak akan mampu menoleransi dosis tinggi narkoba, sehingga terjadilah overdosis. Beberapa gejala overdosis obat terlarang ini seperti kejang-kejang, mulut berbusa, dan bola mata mengarah ke atas.

  1. Turunnya kesadaran, bahkan hilang ingatan

Apa efek samping dari narkoba? Obat-obatan terlarang ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Kondisi ini merupakan efek penyalahgunaan narkoba yang sangat terlihat. Bahkan efek tersebut bisa mengakibatkan hilang ingatan.

Efek obat terlarang ini bersifat sedatif, yang artinya dapat menimbulkan gejala seperti kebingungan, hilang ingatan, perubahan perilaku, penurunan kesadaran dan gangguan koordinasi tubuh.

  1. Dehidrasi akibat narkoba

Dampak lain bagi kesehatan selanjutnya yaitu dehidrasi yang terjadi akibat ketidakseimbangan elektrolit. Hal tersebut dapat menyebabkan penggunanya mengalami serangan panik, sakit pada dada, halusinasi, bahkan kejang. Jika tanpa penanganan, efek tersebut dapat berujung pada kerusakan pada otak.

  1. Kerusakan otak permanen

Bahaya narkoba yang satu ini bisa muncul saat seseorang menggunakannya dalam jangka panjang. Penggunaan dalam dosis tinggi juga memicu bahaya kerusakan otak permanen.

Efek ini terjadi karena narkoba memaksa otak untuk bekerja lebih cepat dan menekan saraf pusat untuk menimbulkan efek ketenangan. Perubahan sel otak tersebut mengganggu komunikasi antar sel saraf. Hal tersebut mengakibatkan otak mengalami kerusakan secara permanen.

Saat pengobatan kamu lakukan, penyembuhannya membutuhkan waktu lama, meski penggunanya berhenti mengonsumsi obat terlarang ini. Hal yang dikhawatirkan, efek kecanduan obat terlarang ini bisa berlangsung seumur hidup.

  1. Kualitas hidup terganggu

Bahaya yang akan kamu sesali dari penggunaan narkoba yaitu terganggunya kualitas hidupmu. Sebab, kecanduannya akan terus membuat penggunanya untuk menambahkan dosis.

  1. Siklus haid tidak teratur

Bagi wanita, melakukan penyalahgunaan obat terlarang ini dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Kondisi ini membuat siklus haid menjadi tidak teratur.

  1. Meningkatkan risiko serangan panik

Penyalahgunaan zat ini dapat memicu peningkatan risiko serangan panik. Contohnya, penggunaan ekstasi bisa menyebabkan kondisi ini. Sebab, kandungan dalam ekstasi mengikat transporter serotonin pada otak dan memiliki sifat stimulan serta halusinogen. Dalam waktu sekitar satu jam setelah ekstasi masuk ke dalam aliran darah, risiko ini bisa terjadi. Bahkan, penyalahgunaan obat terlarang ini bisa menyebabkan efek samping lainnya, seperti gangguan jantung hingga kejang.

Penulis: Bayu Pragola, A.Md

Editor : Hasyti Kurniaty DWP, S.I.Kom

Sumber foto : https://www.halodoc.com/

Referensi :

Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Badan Narkotika Nasional. Diakses pada 2024. 4 Langkah Cara Mengatasi Kecanduan Narkoba.

Journal of Forensic Science. Diakses pada 2024. Causes of Death in Hospitalized Intravenous Drug Abusers.

Website :

https://www.halodoc.com/artikel/pengertian-narkoba-dan-9-dampaknya-bagi-kesehatan?srsltid=AfmBOooN_zd5GRB5BrJMbLtNW1Xx1L9yOEy1DUkzJaL3-XRmRns8oQPp

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel