Kecubung (Datura sp.) adalah tanaman semak yang memiliki bunga menyerupai trompet berwarna putih atau ungu, serta buah yang berbentuk bulat dan berduri. Secara bentuk, kecubung punya fitur berupa bunga trompet dan berbuah. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah dengan warna-warna mencolok. Tanaman ini bisa tumbuh sekitar satu meter di iklim tropis dan sedang. Buahnya berbentuk bulat mirip telur tertutup tuberkel (benjolan kecil bulat). Jika buahnya pecah, isi bentuknya tidak beraturan, mengeluarkan 200-300 biji berwarna kuning kecoklatan. Bijinya kira-kira berbentuk kacang dan memiliki elaiosome keputihan yang besar. Elaiosom adalah jaringan kaya nutrisi yang menarik semut yang menyebarkan benih.
Kecubung sudah lama dimanfaatkan sebagai obat alternatif karena mengandung berbagai senyawa aktif. Namun, tanaman ini juga sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau bahan candu yang dapat menimbulkan efek halusinasi dan rasa senang berlebih atau euforia.
Manfaat dan Khasiat Kecubung
Tidak seseram namanya, kecubung sejatinya punya manfaat. Spesies kecubung, seperti Datura innoxia dan D. stramonium, punya khasiat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat penenang herbal yang digunakan dokter.
Tanaman kecubung terbukti memiliki efek antibakteri, antijamur, analgesik, antipiretik, antiinflamasi, antikanker, antivirus, hepatoprotektif, nefroprotektif. Selain itu, tanaman ini juga digunakan untuk mengobati penyakit diabetes, penyakit syaraf dan penyakit kardiovaskular.
Ada beberapa orang memanfaatkan kecubung untuk mengobati asma, batuk, flu (influenza), flu babi, dan penyakit saraf. Tanaman kecubung juga bisa mengobati sejumlah penyakit jantung di mana ia bekerja melemaskan sistem jantung, dengan menenangkan pikiran, yang sangat bermanfaat bagi pasien yang menderita aritmia dan palpitasi. Ini juga berguna dalam memperkuat otot jantung, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mencegah penumpukan lipid, yang pada gilirannya mengurangi resiko aterosklerosis, penyumbatan jantung, serangan jantung, pembekuan darah, dan lain lain.
Tanaman ini juga bisa diandalkan untuk mengobati insomnia, meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita, mengatasi sembelit dan perut kembung, mengurangi radang sendi dan kejang otot, serta dapat mengobati batu ginjal dan juga gangguan ginjal lainnya. Bahkan beberapa orang menggunakannya sebagai obat untuk meningkatkan euforia atau rasa bahagia.
Meski demikian mengonsumsi kecubung juga memiliki efek samping yang berbahaya. Kecubung bahkan dianggap sangat mematikan dan beracun bagi orang yang memiliki kondisi berikut ini:
- Detak jantung meningkat
- Glaukoma
- Pasien yang memiliki alat pacu jantung
- Peningkatan tekanan intraokular
- Ibu hamil dan ibu menyusui
Kecubung memang bisa menjadi obat yang manjur. Sayangnya, tanaman ini, khususnya pada buah, sering dikonsumsi berlebihan sehingga berbahaya bagi kesehatan dan jiwa. Di dalam kecubung terdapat skopolamin, atropin, dan hiosiamina yang bersifat menyembuhkan tetapi memabukkan. Karena menyebabkan halusinasi.
Adapun bahaya dan gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat mengonsumsi kecubung, antara lain:
- Halusinasi
Mengonsumsi bagian mana pun dari tanaman kecubung dapat membuat Anda berhalusinasi. Hal ini disebabkan oleh kandungan alkaloid tropana dalam kecubung yang memiliki efek antikolinergik sehingga dapat meracuni sistem saraf dan menimbulkan gejala berupa halusinasi dan kejang. - Kecanduan
Selain halusinasi, kecubung juga sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika karena dapat menciptakan efek rasa senang berlebih atau euforia. Efek rasa senang ini dapat membuat kecanduan karena pengguna ingin mengulangi perasaan senang tersebut. Biji buah kecubung merupakan bagian yang paling sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika. - Delirium
Dampak lain dari efek antikolirgenik pada keracunan sistem saraf adalah linglung atau delirium. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit untuk fokus dan berpikir. Penderitanya juga akan menjadi gelisah dan terkadang sulit mengenali orang di sekitarnya. - Dehidrasi
Keracunan sistem saraf akibat kandungan alkaloid tropana dalam kecubung juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi). Dehidrasi akibat keracunan alkaloid tropana dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti rasa haus, mulut kering, kulit kering, dan mata kering. - Takikardia
Bahaya mengonsumsi kecubung selanjutnya adalah peningkatan frekuensi detak jantung atau takikardia. Seseorang dikatakan mengalami takikardia ketika denyut jantungnya lebih dari 100 kali per menit. Kondisi yang juga dikenal sebagai jantung berdebar ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, stroke, bahkan kematian.
Selain beberapa bahaya di atas, mengonsumsi kecubung juga dapat mengakibatkan demam, sakit kepala, sakit perut, diare, muntah, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan. Penulis pernah mendengar kejadian mabuk kecubung berujung maut di Banjar, Kalimantan Selatan. Kejadian mabuk kecubung membuat geger karena menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan sekitar 47 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ). Kepana itu dirawatnya di RSJ, itu karena kecubuk menyebebkan halusinasi dimana mereka bertingkah seperti tidak sewajarnya orang sehat. Diduga tanaman berupa buah kecubung ini digunakan sebagai campuran obat daftar G untuk mendapatkan efek narkoba oleh para korban.
Cara Mengatasi Efek Samping Buah Kecubung
Jika telanjur dikonsumsi dan menimbulkan gejala keracunan, Anda harus segera mendapat pertolongan dari dokter atau tenaga medis untuk mencegah kondisi yang lebih berbahaya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan dokter atau tenaga medis untuk mengatasi efek samping konsumsi kecubung:
Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah proses yang dilakukan untuk mencegah penyerapan zat-zat beracun oleh tubuh. Biasanya detoksifikasi dilakukan dengan memberikan carian yang dicampur dengan arang aktif.
Obat-obatan
Memberikan obat-obatan terkadang juga diperlukan untuk mengatasi gejala keracunan buah kecubung, seperti delirium. Dokter atau tenaga medis biasanya akan memberikan fisostigmin salisilat melalui cairan infus untuk menetralkan racun yang telah diserap tubuh.
Pemantauan
Selain penanganan di atas, dokter atau tenaga medis juga akan melakukan pemantauan untuk mengamati gejala yang muncul serta keberhasilan dari penanganan yang diberikan. Meski dipercaya bermanfaat bagi kesehatan karena berbagai kandungan nutrisi dan senyawa aktifnya, mengonsumsi kecubung justru mengakibatkan efek berbahaya, terlebih jika disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika. Manfaat buah kecubung sebagai obat herbal pun perlu penelitian lebih lanjut. Oleh sebab itu, bila Anda ingin mengonsumsi kecubung maupun tanaman herbal lainnya untuk mengatasi penyakit atau kondisi tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat menentukan keamanan dan memastikan manfaatnya, sesuai kondisi kesehatan Anda. Jangan sesekali kita menjadi dokter sendiri apalagi mencoba meracik obat sendiri tanpa adanya uji laboratorium. Karena akan sia sia jika kejadian yang tidak kita inginkan telah terjadi. Hargai diri kira untuk menjadi panutan baik bagi orang lain, jangan pernah mencoba Narkoba, karena Narkoba akan mengantar ke dalam 3 tempat yaitu Rumah Sakit Jiwa, Penjara, dan Liang Kubur. Jauhi Narkoba dan wujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Referensi :
https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/apakah-kecubung-termasuk-golongan-narkotika
https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-7439367/bnn-ingatkan-bahayanya-zat-beracun-kecubung-usai-49-warga-kalsel-halusinasi-tewas
https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-ini-dampak-negatif-konsumsi-buah-kecubung?srsltid=AfmBOoqxqlxbcTk9YiuD4NE169FPHKrc1n-f2eRWkWzP0W8J6NMMV_Hv
https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/manfaat-dan-bahaya-kecubung
https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/info-literasi/info-teknologi-manfaat-luar-biasa-kecubung
https://www.alodokter.com/kecubung-bahaya-dan-cara-mengatasi-efek-sampingnya
sumber foto : https://www.rajekwesi.ac.id/2022/06/kecubung.html
Penulis: Kartika Puspitasari, S.H.
(Penyuluh Narkoba Ahli Pertama BNNP Sumsel)
Editor : Hasyti Kurniaty DWP, S.I.Kom
(Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNP Sumsel)