Skip to main content
Artikel

PERAN KELUARGA TANGKAL NARKOBA

Dibaca: 774 Oleh 21 Feb 2022April 20th, 2022Tidak ada komentar
3 PERAN KELUARGA TANGKAL NARKOBA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Harta yang paling berharga adalah keluarga. Kalimat tersebut seringkali kita dengar dalam bait sebuah lagu yang menggambarkan betapa pentingnya memiliki keluarga. Keluarga diibaratkan harta yang tidak bisa dinilai dengan kemewahan apapun di dunia. Boleh tidak kaya, tapi keluarga wajib dipunya. Inilah nilai penting keluarga dalam kehidupan manusia. Sampai-sampai beberapa suku di Indonesia selalu menggunakan nama keluarga atau marga di belakang namanya agar tidak lupa dengan asal usulnya dan selalu membawa nama baik keluarga.

Dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, disebutkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri, dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Pengertian ini mengarah pada keluarga inti. Jadi fokusnya adalah bagaimana peran dan fungsi keluarga sebagai unit terkecil masyarakat dalam pembangunan.

Pembangunan nasional dapat dimulai dari pembangunan keluarga. Jika keluarga dapat dibina dengan baik dan sejahtera maka akan sangat membantu dalam pencapaian kemajuan bangsa. Hal utama yang perlu dilakukan dalam memajukan bangsa adalah pembentukan karakter generasi yang berkualitas. Pendidikan karakter pertama yang didapatkan seorang anak adalah dari ayah dan ibunya atau keluarganya.

Sama halnya dengan pendidikan anti narkoba. Pendidikan tidak mutlak hanya dilakukan oleh lembaga pendidikan formal di sekolah. Pendidikan anti narkoba sebagai salah satu upaya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba sudah selayaknya dilakukan terlebih dahulu dalam lingkungan keluarga, karena keluarga adalah lingkungan pertama anak berinteraksi dengan dunia luar selain dirinya. Dalam Modul Pendidikan Anti Narkoba bagi Kalangan Keluarga oleh BNN RI, ada tiga peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu pengasuhan, pendidikan, dan pengawasan. Berikut penjelasannya :

 

  1. Peran Pengasuhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengasuh berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil. Sedangkan menurut ahli, Hetherington dan Whiting, pengasuhan adalah proses interaksi total antara orang tua dengan anak, seperti pemeliharaan, pemberian makan, membersihkan, melindungi, dan proses sosialisasi dengan lingkungan sekitar. Istilah kekinian dari pengasuhan ini adalah parenting.

Proses pengasuhan yang utama dalam mencegah anak menyalahgunakan narkoba adalah komunikasi. Komunikasi yang harus dilakukan orang tua adalah komunikasi efektif dan terkait dengan edukasi narkoba. Orang tua perlu mempelajari bagaimana berkomunikasi efektif dengan anak agar pesan terkait narkoba dapat tersampaikan dengan jelas dan dipahami oleh anak. Lewat komunikasi ini, orang tua bisa mengajarkan anak bagaimana menolak narkoba secara asertif.

Selain komunikasi, hal-hal yang sebaiknya dilakukan orang tua dalam proses pengasuhan ini diantaranya adalah selalu memberi teladan pada anak baik dalam sikap, perkataan maupun perbuatan, sering melibatkan diri pada aktivitas bersama anak. Orang tua juga harus mengajarkan anak konsekuensi atas suatu perbuatan, memecahkan masalahnya sendiri, dan bagaimana mengelola stres.

  1. Peran Pendidikan

Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pahlawan nasional dalam dunia pendidikan, mengemukakan bahwa pendidikan adalah tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan upaya menuntun anak agar mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan anak. Melalui pendidikan, anak akan memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman yang akan menjadi bekalnya dalam menjalani setiap fase kehidupan.

Pendidikan anti narkoba juga penting diberikan kepada anak sebagai upaya mencegah anak menyalahgunakan narkoba di kemudian hari. Pendidikan anti narkoba dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada anak tentang apa saja yang termasuk narkoba, bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan dan lingkungan, serta cara melindungi diri dan menghindar dari penyalahgunaan narkoba.

Lalu, kapan sebaiknya pendidikan anti narkoba diberikan? Melihat semakin maraknya kasus penyalahgunaan narkoba oleh anak-anak dan usia pengguna narkoba pertama kali menggunakan narkoba adalah usia remaja sekitar 17-19 tahun, maka sebaiknya pendidikan anti narkoba diberikan sedini mungkin, sejak anak masih berusia dini.

Materi pendidikan anti narkoba tentunya harus disesuaikan dengan usia dan kondisi anak. Materi pendidikan anti narkoba untuk anak usia dini tentunya berbeda dengan materi untuk anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah yang disesuaikan dengan perkembangan kognisi dan moral anak. Pada anak usia pra sekolah sampai sekolah dasar, materi yang diberikan sebaiknya adalah tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk kesehatan dan keselamatan dirinya seperti harus mengkonsumsi makanan minuman sehat, berhati-hati dalam mengkonsumsi obat, dan tidak mudah menerima makanan minuman pemberian dari orang yang tak dikenal.

Ketika anak sudah memasuki usia remaja, orang tua bisa mengajarkan anak mengenai informasi mendetail tentang narkoba dan bahayanya bagi kesehatan dan lingkungan sekitarnya, dampak jangka panjang jika menjadi pecandu, bagaimana anak mengendalikan dirinya, dan bagaimana cara menolak tawaran narkoba.

 

  1. Peran Pengawasan

Pengawasan di sini terkait dengan proses kedisiplinan. Dalam Wikipedia, disiplin artinya adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Disiplin berhubungan erat dengan tata tertib dan peraturan. Indikator disiplin atau tidaknya seseorang bergantung pada kepatuhannya terhadap peraturan yang telah ditetapkan.

Yang bisa dilakukan orang tua dalam menanamkan disiplin pada anak adalah dengan membuat peraturan dalam keluarga seperti aturan jam malam, waktu belajar dan batas bermain gadget, membagi tugas pekerjaan rumah, dan membuat jadwal harian. Orang tua juga perlu menetapkan hukuman atau konsekuensi atas pelanggaran aturan yang dilakukan dan hadiah atau apresiasi atas kepatuhan yang dijalankan.

Setiap keluarga pastinya memiliki aturan dan kebiasaan yang berbeda-beda. Penting sekali mengajarkan anak untuk memahami peraturan di rumah dan menjalankan peraturan tersebut dengan penuh tanggung jawab agar terbentuk disiplin diri pada anak. Jika anak sudah terlatih mendisplinkan dirinya, maka ia akan mudah mematuhi aturan dan hukum yang berlaku di sekolah dan masyarakat agar tidak merugikan dirinya maupun orang lain di manapun ia berada.

 

Demikianlah tiga peran yang sebaiknya dilakukan orang tua untuk mencegah putra-putrinya menyalahgunakan narkoba. Keluarga sebagai sekolah kehidupan pertama bagi anak mengambil peran utama dalam membentuk generasi yang sehat, kuat, tangguh dan mandiri dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan. Keluarga juga harus mampu menjadi benteng pertahanan terdepan dalam melindungi anggota keluarga dari ancaman narkoba.

Selain berupaya menjalankan peran-peran di atas, ada baiknya orang tua juga tidak luput mendoakan anak agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat membahayakan jiwa anak. Aspek spiritual juga memegang peranan penting dalam setiap sendi kehidupan kita. Bagi sebagian orang mungkin sulit untuk percaya, bahwa banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita justru akibat dari keyakinan kita pada Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada satupun orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pecandu narkoba. Namun terkadang tanpa disadari, akar masalah seseorang dapat menjadi pecandu narkoba justru berasal dari permasalahan dalam keluarga. Oleh karena itu, mari bersama kita berjuang membentuk ketahanan keluarga anti narkoba dengan berusaha memahami dan mempelajari peran-peran keluarga yang seharusnya dilakukan untuk menciptakan generasi tangguh, generasi bersih dari narkoba. (RP)

 

Ditulis oleh Ratna Puspitasari, S.Psi.

Penyuluh Narkoba Ahli Pertama BNNP Sumsel

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel