
Direktorat Advokasi BNN RI mendefinisikan ketahanan keluarga anti narkoba adalah kemampuan keluarga untuk meningkatkan daya tangkal dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Keluarga memegang peranan utama dalam mencegah perilaku penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba, karena keluarga adalah sekolah pertama bagi individu belajar tentang kehidupan. Bagaimana individu mengambil keputusan, karakter, dan kepribadiannya sangat besar dipengaruhi oleh interaksi dalam keluarga.
Keluarga idealnya terdiri ayah, ibu, dan anak-anak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu didefinisikan sebagai wanita yang telah melahirkan seseorang. Ibu juga dapat menjadi panggilan untuk wanita yang telah bersuami atau tidak, sebagai bentuk penghormatan. Namun di dalam sebuah keluarga, ibu tidak hanya sekedar panggilan seorang anak kepada wanita yang telah melahirkannya atau istri dari ayahnya. Tetapi ibu menjadi sosok utama yang dapat menentukan masa depan keluarga.
Keberadaan seorang ibu dalam suatu keluarga menjadi hal yang utama. Ibu memegang peranan penting dalam keberlangsungan rumah tangga. Seringkali ibu hanya dianggap sebagai orang yang tugasnya melahirkan dan merawat anak, melayani suami, atau melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang sepele. Meskipun apa yang dilakukan seorang ibu di rumah terkadang dianggap tak berarti dan tidak menghasilkan materi, namun sesungguhnya dapat berdampak besar dalam memperkuat ketahanan keluarga.
Ibu dalam keluarga tentunya memiliki peranan penting dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba oleh anak, suami, atau anggota keluarga lainnya. Lalu apa saja peran ibu terkait dimensi ketahanan keluarga anti narkoba? Berikut beberapa peran ibu yang dapat menangkal ancaman narkoba :
- Pendidik
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan. Proses pengubahan ini dapat berlangsung seumur hidup, dimulai sejak manusia dilahirkan bahkan saat masih berada dalam kandungan. Dalam proses pendidikan, ada ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ditransfer secara turun temurun kepada anak.
Keluarga adalah sekolah pertama kehidupan dan ibu adalah pendidiknya. Ibu mendidik anak agar menguasai berbagai keterampian yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai manusia dan masyarakat. Apa yang diajarkan ibu dalam keluarga akan mengakar kuat dalam diri seorang anak sampai ia dewasa.
Pendidikan anti narkoba dapat diberikan oleh ibu di rumah sejak usia dini. Pendidikan anti narkoba tidak semata hanya memberikan pengetahuan tentang narkoba dan efek penyalahgunaannya. Keterampilan dalam komunikasi, kemampuan pengendalian diri, dan cara menolak narkoba ataupun hal-hal negatif lainnya perlu diajarkan juga kepada anak.
- Pengasuh
Menurut para ahli psikologi, pengasuhan atau dikenal juga dengan istilah parenting adalah proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut dapat berupa pemeliharaan, pemberian makan, membersihkan, melindungi , dan proses sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar.
Cara atau gaya mengasuh anak dari tiap orang tua berbeda. Secara umum, gaya pengasuhan yang biasanya sering digunakan orang tua diantaranya adalah otoriter, permisif, dan demokratis. Perbedaan gaya pengasuhan ini mempengaruhi kepribadian setiap anak. Jika orang tua salah menerapkan gaya pengasuhan kepada anak, maka anak dapat memiliki kepribadian yang buruk atau bahkan menyimpang. Selain memberikan pendidikan yang terbaik, seorang ibu juga harus mampu menerapkan pola asuh yang tepat kepada anak.
- Manajer Keluarga
Seorang ibu adalah manajer dalam sebuah keluarga. Ayah adalah pemimpin rumah tangga, tapi ibu yang mengatur segala sesuatu di dalam rumah. Ibu yang mengelola keuangan, mengatur menu masakan, tata letak perabot rumah tangga, dan bahkan jadwal kegiatan setiap anggota keluarga. Semua itu dilakukan oleh ibu selama seharian setiap harinya.
Fungsi ibu sebagai manajer ini harus dimanfaatkan untuk mengelola berbagai aspek penting dan potensi dalam keluarga agar keluarga dapat terarah pada tujuan yang baik. Kemampuan ibu dalam mengelola kebutuhan keluarga dapat mempengaruhi kuatnya ketahanan keluarga. Jika setiap anggota keluarga merasa kebutuhannya tercukupi maka mereka akan merasa nyaman berada di rumah bersama keluarga. Kenyamanan berada di rumah inilah yang diharapkan dapat mencegah mereka mencari kesenangan dari narkoba.
- Penegak Disiplin di Rumah
Disiplin selalu terkait dengan peraturan dan hukuman. Dalam sebuah rumah pastilah ada peraturan yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh anggota keluarga. Meskipun ayah adalah sosok pemimpin dalam rumah tangga yang tegas, ibu juga harus tegas dan konsisten dalam menerapkan disiplin. Ibu juga harus menjadi contoh penegakan disiplin di rumah. Jika ibu menerapkan peraturan kepada anak-anak bahwa batas keluar malam adalah jam 9, maka ibu juga harus berada di rumah sebelum jam 9 malam jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Adanya kedisiplinan dalam keluarga dapat membuat anggota keluarga lebih bertanggung jawab dan mampu mengendalikan diri dalam bertindak. Anak menjadi tahu batasan-batasan yang sebaiknya tidak boleh dilanggar sehingga tidak akan berbuat sesuka hati mereka tanpa mempertimbangkan dampak buruk yang akan diterima.
- Pelindung Keluarga
Selain ayah, ibu juga dapat menjadi pelindung keluarga baik secara fisik maupun emosional. Seorang ibu tentu tidak akan membiarkan anaknya disakiti oleh orang lain, sedih, terluka, dan sakit. Apapun akan dilakukan seorang ibu demi anaknya menjadi sehat dan bahagia. Insting ibu sebagai pelindung ini sangat bermanfaat dalam memperkuat ketahanan keluarga anti narkoba. Pastinya, tidak ada seorang ibu yang mau jika anak atau suaminya menjadi pecandu narkoba. Demi melindungi keluarga dari ancaman narkoba, maka ibu sebaiknya membekali diri dengan ilmu pengasuhan, literasi keuangan, pengetahuan tentang bahaya narkoba, dan berbagai ilmu bermanfaat lainnya sesuai kebutuhan keluarga.
- Motivator Keluarga
Dahsyatnya pengaruh seorang ibu dalam keluarga dapat menentukan bagaimana masa depan keluarga tersebut. Banyak tokoh-tokoh dunia yang sukses karena ada peran besar dari ibu mereka sebagai motivator. Sebagai contoh, kisah tentang Sultan Muhammad Al Fatih yang dikenal sebagai penakluk Konstantinopel. Sultan Al Fatih memiliki seorang ibu yang sungguh luar biasa pola asuhnya. Beliau selalu mengatakan kepada Al Fatih kecil bahwa dirinyalah yang akan menaklukkan Kontantinopel di kemudian hari dengan menunjukkan bagaimana kokohnya benteng Kontantinopel. Dan benar saja, beberapa tahun kemudian saat Al Fatih tumbuh dewasa, dialah orang pertama yang mampu menaklukkan kokohnya Kontantinopel.
Inilah wujud bagaimana dahsyatnya motivasi seorang ibu. Motivasi seorang ibu tidak hanya sekedar ucapan yang keluar dari lisan, tetapi doa yang tanpa disadari dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, seorang ibu sebaiknya mengucapkan kata-kata positif yang dapat mendorong anak menjadi pribadi yang positif pula.
- Tempat Berkeluh Kesah
Alangkah senang hati seorang anak ketika dapat bercerita tentang apa yang dialaminya kepada ibunya. Meskipun terdengar seperti cerita kosong tak bermakna namun momen bercerita kepada ibu adalah hal yang paling dinanti seorang anak. Momen ini menjadi tempat mengekspresikan segala emosi dan perasaan, juga menumpahkan segala kesedihan dan kekesalan. Ibu sebaiknya tidak meremehkan saat-saat anak ingin bercerita. Duduk dan dengarkan segala ceritanya dengan penuh perhatian. Jika ibu mengabaikan cerita mereka, maka mereka akan kehilangan kepercayaan kepada ibu dan mencari tempat berkeluh kesah lain yang bisa jadi malah menjerumuskan mereka kepada narkoba.
Demikianlah beberapa peran ibu yang dapat mencegah keluarga dari penyalahgunaan narkoba. Terkesan remeh, namun dampaknya sangat luar biasa dalam memperkuat ketahanan keluarga anti narkoba. Peran-peran ini tidak boleh diabaikan baik oleh ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja. Ibu rumah tangga dan bekerja memiliki peran yang sama dalam usaha melindungi keluarga dari ancaman narkoba.
Jika setiap ibu mampu menjalankan peran-peran ini dengan baik, maka tidak mustahil setiap keluarga dapat menangkal pengaruh narkoba yang kian hari kian marak mengancam generasi Indonesia. Bermula dari kuatnya ketahanan keluarga, Indonesia akan mampu melawan narkoba untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, maju, dan bersih dari narkoba. (RP)
Ditulis oleh Ratna Puspitasari, S.Psi.
(Penyuluh Narkoba Ahli Pertama BNNP Sumsel)