
Penyalahgunaan Narkotika bukan hanya berdampak pada individu yang menggunakan Narkotika, namun juga pada keluarga, organisasi tempat individu bernaung (sekolah / tempat kerja), bahkan pada lingkungan tempat tinggalnya dan masyarakat luas. Keluarga menjadi lingkup yang paling merasakan dampak buruk akibat penyalahgunaan Narkotika seperti merasakan ketidakstabilan emosi penyalahguna, masalah kesehatan, masalah ekonomi, masalah hukum dan memiliki relasi yang memburuk dengan penyalahguna. Cukup banyak keluarga yang mengalami kesulitan untuk mengenali penyebab mengapa anggota keluarganya mengalami perubahan perilaku. Mereka sulit menemukan bukti bahwa anggota keluarganya menggunakan Narkotika atau sulit percaya bila ada informasi anggota keluarganya menggunakan Narkotika, atau orang dengan penyalahgunaan Narkotika tersebut bersikap denial (tidak mengakui perbuatannya). Hal ini menyebabkan keluarga bingung dalam berespon dan melakukan pendekatan terhadap individu untuk mengintervensi perubahan perilaku individu dengan penyalahgunaan Narkotika.
Di sisi lain, keluarga juga dapat menjadi faktor risiko atau sumber tekanan, dimana komunikasi yang tidak sehat dan permasalahan-permasalahan dalam keluarga memperburuk kondisi mental individu sehingga ia berupaya mencari jalan keluar melalui penggunaan zat. Kemampuan mengatasi permasalahan yang tidak kuat dan kurangnya dukungan semakin meningkatkan keterlibatan individu dalam penyalahgunaan Narkotika. Kondisi inilah yang seolah menjadi ‘lingkaran setan’ yang sulit untuk diatasi baik individu maupun keluarga.
Apa yang harus dilakukan bila salah satu anggota keluarga menjadi penyalahguna Narkotika?
Peran keluarga dalam masalah penyalahgunaan Narkotika dimulai dari menyadari dan mengenali adanya masalah yang dialami anggota keluarga, mencari upaya yang dapat dilakukan untuk menolong anggota keluarga tersebut, keterlibatan keluarga dalam proses pengobatan atau rehabilitasi, sampai pada proses mempertahankan pemulihan.
Keluarga dapat menjadi orang-orang paling dekat yang menawarkan bantuan dan melakukan pertolongan awal. Keluarga dapat melakukan pendekatan saat kondisi emosi orang dengan penyalahgunaan sedang cukup stabil atau dapat diajak bicara tenang. Tanyakan mengenai kondisinya saat ini, bagaimana perasaannya, kegiatan yang sedang dia jalani, pertemanannya saat ini. Nyatakan perasaan dan kepedulian misalnya kekhawatiran karena adanya perubahan perilaku yang diamati keluarga. Keluarga juga dapat menawarkan adanya layanan yang dapat membantu individu terlepas dari penyalahgunaan dan menginformasikan serta mendampingi individu mengakses layanan rehabilitasi.
Rehabilitasi merupakan suatu proses upaya menangani permasalahan akibat penyalahgunaan Narkotika baik terhadap individu maupun pada keluarga. Setelah mendampingi individu mendapatkan layanan rehabilitasi, keluarga juga tetap dapat terlibat dalam proses rehabilitasi. Salah satu metode penanganan dalam program rehabilitasi adalah intervensi psikososial dengan melibatkan keluarga yaitu berupa dialog antar anggota keluarga/pasangan, edukasi keluarga, dan konseling keluarga/pasangan.
Berbagai referensi membahas mengenai penanganan terhadap individu yang menyalahgunakan Narkotika dengan melibatkan peran keluarga dalam proses pemulihan. Intervensi dengan pendekatan keluarga perlu dengan teliti mengindentifikasi terlebih dahulu bagaimana peran klien dalam keluarga dan peran keluarga dalam konteks perkembangan klien. Apakah keluarga merupakan faktor protektif atau faktor resiko, dan sejauhmana serta bagaimana kemungkinan petugas layanan rehabilitasi dapat mengintervensi hubungan antar anggota keluarga yang merupakan faktor resiko menjadi faktor protektif untuk pemulihan jangka panjang.
Tujuan pendekatan keluarga adalah untuk memberikan edukasi, rekonsiliasi dan/atau reintegrasi diantara anggota keluarga agar proses rehabilitasi dapat dilaksanakan sesuai rencana rawatan, dan mendapatkan hasil yang dicapai optimal dengan dukungan penuh dari keluarga. Berikut ini beberapa tujuan intervensi dengan melibatkan keluarga:
- Memperbaiki pola interaksi klien dan anggota keluarga
- Menyadari keterlibatan/batasan intervensi keluarga dalam perkembangan klien
- Menguatkan dukungan keluarga untuk pendampingan dan pemulihan klien
- Mengedukasi keluarga terkait Gangguan penggunaan zat, rehabilitasi, pencegahan kekambuhan, penyakit penyerta, atau isu lainnya
- Memfasilitasi pemecahan masalah atas suatu isu dalam keluarga yang terkait dengan pemulihan klien
Keluarga sebagai faktor protektif artinya keluarga menjadi support system yang baik bagi anggota keluarga, mendukung pemulihan baik secara fisik, emosional, spiritual, dan finansial. Dalam hal kesehatan fisik, keluarga dapat mendukung anggota keluarganya yang sedang menjalani pemulihan dengan cara membantu meyediakan makanan bergizi, tempat tinggal yang memadai, mendorong pola hidup sehat dan diet yang sehat. Dukungan emosional dapat berupa motivasi pada anggota keluarga untuk meningkatkan kepercayaan diri dan optimisme bahwa anggota keluarganya dapat pulih dan lepas dari masalah penyalahgunaan Narkotika. Keluarga dapat membangun interaksi yang sehat agar individu dapat merasakan bahwa keluarganya adalah tempat yang nyaman. Keluarga juga dapat menguatan ikatan melalui kegiatan ibadah bersama dan menjadi kesempatan bagia keluarga untuk belajar memperbaiki diri.
Dengan demikian disimpulkan bahwa keluarga yang sehat dan mau peduli untuk mendukung dan mendampingi individu akan sangat berkontribusi untuk membantu dalam proses pemulihan individu lepas dari masalah penyalahgunaan Narkotika. Semoga para keluarga, terutama orangtua, saudara, pasangan, anak dapat terus berupaya menolong anggota keluarga agar lepas dari jeratan narkoba agar terbentuklah Keluarga Bersinar (Bersih dari Narkoba). Salam Sehat Tanpa Narkoba.
#BNN
#CegahNarkoba
#IndonesiaBersinar
Ditulis oleh : Arini Pinondang Pandiangan, S.Psi., M.Psi., Psikolog
(Psikolog Klinis BNNP Sumsel)
Editor : Hasyti Kurniaty DWP, S.I.Kom
Sumber foto : https://ashefagriyapusaka.co.id/
Referensi:
Barnard, Marina. (2007). Drug addiction and families. London and Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers.
Brooks, Ford & Mchenry, Bill. (2015). A contemporary approach to substance use disorders and addiction counseling. USA: American Counseling Association.
Buku Panduan Layanan di Klinik Pratama BNNP Sumsel. (2023). Palembang: Tidak dipublikasikan