Skip to main content
Artikel

KELUARGA SEHAT, KELUARGA TANPA NARKOBA

Dibaca: 1678 Oleh 29 Apr 2021September 1st, 2021Tidak ada komentar
KELUARGA SEHAT, KELUARGA TANPA NARKOBA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Narkoba adalah obat berbahaya dan telah beredar secara populer di masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengetahui narkoba. Narkoba itu selalu dihindari karena berbahaya dan membuat orang kecanduan. Jika orang telah mengonsumsi narkoba, dan tiba-tiba tidak mengonsumsinya lagi, dia akan merasakan dorongan psikologis yang kuat untuk menkonsumsinya kembali. Terdapat 3 macam narkoba; narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Narkotika akan mengakibatkan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit dan bisa menimbulkan ketergantungan (adiksi). Psikotropika mengubah susunan syaraf pusat sehingga mengganggu mental, dan mengubah perilaku. Zat adiktif berbahaya bagi tubuh karena merupakan zat kimia seperti etanol, inhalansia, tembakau.

Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masamasa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya. Kenakalan/penyimpangan kelakuan remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya remaja cenderung melakukan bentuk kelakuan yang menyimpang. Sikap serba ingin tahu remaja yang besar yang kadang terabaikan dari pengawasan serta pendampingan orangtua seringkali menjerumuskan remaja pada efek negatif dari pencarian jawaban yang salah atas persoalan-persoalan remaja. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang dikalangan generasi muda ini kian meningkat, maraknya penyimpangan prilaku generasi muda 1 2 tersebut, dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti oleh zat-zat aditif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berfikir jernih. Akibatnya, generasi bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

Masalah penyalahgunaan narkoba yang melibatkan generasi muda menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini. Generasi muda yang menjadi penerus cita-cita bangsa harusnya bebas dan bersih dari penyalahgunaan narkotika. Permasalahan penyalahgunaan narkoba erat kaitannya dengan pola asuh yang salah, dimana orang tua kurang bersikap peduli dan “kaku” dengan anaknya, Lingkungan keluarga yang tidak nyaman akan membuat anak menjadi tidak betah dirumah dan lebih memilih berkumpul dan menghabiskan waktunya bersama teman di banding bersama keluarga, mereka lebih suka di luar rumah tanpa pengawasan dan bimbingan orang tua, disitulah kesempatan emas pengedar narkoba untuk melancarkan aksinya. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam keluarga antara lain menciptakan kedekatan dan komunikasi antara orang tua dan anak. Salah satu investasi waktu terbaik dan yang paling bijaksana adalah meluangkan waktu bersama keluarga. Salah satu penyebabnya terjadinya kenakalan remaja adalah keadaan keluarga. Seperti Orangtua yang selalu sibuk dengan pekerjaan sehingga waktu untuk anak berkurang bahkan waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi dengan anak pun sudah sangat sedikit. Penyebab lain bisa jadi karena sifat bawaan, atau karena perceraian. Anak yang sudah merasa tidak nyaman dengan keadaan keluarga didalam rumah maka mudah terpengaruh lingkungan misalnya ajakan teman yang membuatnya melakukan hal negatif.

Interaksi orang tua dan anak sangat penting untuk menumbuhkan kedekatan di antara mereka, misalnya dengan mengobrol atau pergi bersama di waktu luang. Kedekatan ini penting untuk menciptakan rasa nyaman bagi anak-anak. Mereka semestinya dapat menganggap orang tua selayaknya teman, dimana setiap permasalahan dapat mereka sampaikan kepada orang tua. Keluarga yang sejahtera dengan penuh kasih saying sebenarnya sudah melaksanakan pencegahan. Anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan rasa aman dengan adanya kesempatan untuk menyatakan perasaan dan mengeluarkan pendapat serta di didik untuk mengambil keputusan yang bijaksana, kemungkinan besar tidak akan menyalahgunakan narkoba. Peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu, Pendidikan agama dan akhlak, kasih sayang, rasa aman, bimbingan dan perhatian, selalu ada ketika dibutuhkan, mengetahui kebutuhan anak-anak, memberikan kebebasan dengan pengawasan aktif dan bijaksana, dan dorongan semangat untuk mencapai prestasi.

Disamping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan prilaku menyimpang. Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan. Upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar, sudah seyogiyanya menjadi tanggung jawab kita bersama. Masalah penyalahgunaan narkoba ini tidak hanya tanggung jawab satu pihak saja, tetapi juga tanggung jawab bersama yang harus mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen masyarakat dan tentunya dapat dimulai dari keluarga. Apabila setiap individu menyadari akan bahaya narkoba, maka penyalahgunaannya dapat diatasi dan akan berkurang pula pengaruhnya terhadap masyarakat terutama generasi muda. Dalam hal ini semua pihak termasuk Orangtua, Guru dan masyarakat harus turut berperan akatif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak remaja yang dikategorikan agent of change.

’Teman’ merupakan pintu masuk utama penyalah-gunaan Narkoba. Sekolah atau kampus dan rumah teman paling banyak disebut sebagai tempat menawarkan Narkoba. Selain teman, gaya hidup juga berpengaruh dalam penggunaan narkoba, seseorang yang merokok, suka minum minuman keras dan melakukan hubungan seks pra nikah cenderung lebih rentan menjadi pengguna narkoba. faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang terkena narkoba adalah keinginan untuk mencoba narkoba tersebut dan  lingkungan. “Ternyata trigernya orang terkena narkoba adalah coba-coba.

Jadi, lingkungan keluarga membawa pengaruh baik dan pengaruh yang buruk juga terhdap kalangan anak remaja. Apabila lingkungan keluarga nyaman, maka anak akan lebih senang di rumah di banding keluar bersama teman- temannya. Dan sebaliknya apabila lingkungan keluarga tidak nyaman maka anak akan lebih suka diluar rumah dan berkumpul bersama temannya tanpa pengawasan orangtua.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel