Skip to main content
Artikel

7 Peran Ayah Cegah Narkoba

Dibaca: 73 Oleh 06 Des 2021Januari 4th, 2022Tidak ada komentar
7 Peran Ayah Cegah Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Secara harfiah, ayah adalah orang tua kandung laki-laki. Namun, panggilan ini bisa dikenakan pada laki-laki mana pun yang dianggap seperti orang tua oleh seorang anak. Tidak mesti ayah kandung (biologis) tetapi juga ayah angkat atau ayah karena adanya hubungan pernikahan antara ibu kandung dengan laki-laki lain.

Keberadaan seorang ayah tentunya sangat penting dalam kehidupan keluarga. Tak lengkap rasanya jika sebuah keluarga tanpa kehadiran ayah. Meskipun tak sedikit pula ada keluarga yang dapat bertumbuh tanpa adanya ayah. Namun kehadiran sosok ayah tetap sangat didambakan oleh setiap anak.

Pentingnya kehadiran ayah dalam keluarga bukan sekedar “ada” ayah secara jasmani atau hanya tertera dalam kartu keluarga. Ayah yang hadir dalam keluarga adalah ayah yang terlibat langsung dalam setiap permasalahan keluarga, proses tumbuh kembang anak, dan memperhatikan kebutuhan setiap anggota keluarga. Namun ada juga ayah yang tidak peduli dengan keluarganya. Ayah hanya sibuk mencari nafkah di luar rumah namun abai dengan urusan pengasuhan dan pendidikan anak. Kondisi seperti ini dapat disebut dengan istilah fatherless.

Dikutip dari CNN Indonesia, Retno Listyarti, Komisioner KPAI mengatakan bahwa fatherless adalah kondisi anak yang tumbuh dan berkembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalm proses tumbuh kembang anak (pengasuhan). Istilah ini memang jarang terdengar dibandingkan dengan single mother dan broken home. Namun, fenomena ini ternyata sangat banyak terjadi di Indonesia. Menurut jpnn.com, Indonesia berada di urutan ketiga di dunia sebagai negara tanpa ayah (fatherless country).

Ketidakhadiran ayah (fatherless) ternyata dapat memberi pengaruh negatif pada perkembangan psikologis anak. Menurut penelitian Arie Rihardini dan Febi Herdajani dari Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI, fatherless akan berdampak pada rendahnya harga diri anak, adanya perasaan marah, malu, kesepian, kecemburuan, kedukaan, kehilangan yang amat sangat, rendahnya kontrol diri dan inisiatif, serta kecenderungan memiliki kecemasan.

Dampak-dampak psikologis tersebut dapat menyebabkan anak cenderung menarik diri dari kehidupan sosial, rentan melakukan tindak kriminal dan kekerasan, kondisi kesehatan mental yang bermasalah hingga depresi, pencapaian nilai akademis rendah, bahkan rentan terlibat penyalahgunaan narkoba.

Jika ketiadaan ayah dapat menyebabkan seorang anak rentan menjadi penyalahguna narkoba, maka keberadaan ayah seharusnya juga dapat mencegah penyalahgunaan narkoba terjadi. Keberadaan ayah maksudnya adalah ayah menjalankan fungsi, tanggung jawab dan perannya dengan sebagaimana mestinya. Berikut ini beberapa peran penting ayah agar anak terhindar dari penyalahgunaan narkoba :

  1. Mencari Nafkah

Bekerja keras demi menafkahi keluarga adalah mutlak kewajiban seorang ayah. Peran ini berlaku universal di berbagai negara. Mengapa peran mencari nafkah ini amat penting dilakukan oleh ayah? Karena ketidakmampuan seorang ayah dalam mencari nafkah terkadang justru dapat menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga antara ibu dan ayah. Kondisi ini jika lama kelamaan tidak segera diatasi dapat membuat keluarga tersebut menjadi broken home. Lalu apa yang terjadi pada anak broken home ? Anak tersebut rentan terguncang psikologisnya dan lebih rentan menjadi penyalahguna narkoba.

Tak hanya itu, nafkah yang tidak mencukupi kebutuhan keluarga juga beresiko pada diri ayah. Ayah juga bisa rentan menjadi pengedar atau bandar narkoba demi mendapatkan penghasilan yang berlimpah. Banyaknya tuntutan keluarga dapat menjerumuskan seorang ayah dalam lingkaran peredaran gelap narkoba. Jika ayah seperti ini tertangkap oleh pihak berwajib dan harus mendekam di penjara dalam waktu lama. Bukan tidak mungkin ketidakhadiran ayah dalam waktu lama juga dapat berdampak pada psikologis sang anak.

  1. Teman Bagi Anak

Meskipun sebagian besar waktu seorang ayah dihabiskan untuk bekerja mencari nafkah bagi keluarga, ayah juga perlu meluangkan waktu untuk bersama anak. Anak tidak hanya membutuhkan ibunya, namun juga ayahnya untuk berkeluh kesah. Mengajak anak bercerita dan bermain akan membuat anak dekat dengan ayah,  menganggap ayah sebagai teman yang asyik, dan terbuka pada ayah. Dengan demikian, ayah akan lebih mudah memasuki dunia anak dan mengetahui apa saja yang dirasakan dan dilakukannya.

Bermain dengan anak memang terlihat melelahkan untuk dilakukan ayah yang sudah sehari penuh bekerja. Namun jika hal ini diabaikan dapat membuat anak mengira bahwa ayahnya tidak sayang, tidak perhatian dan tidak peduli dengan dirinya. Anak akan kehilangan sosok ayah yang menyebabkan dirinya mengalami kondisi fatherless. Oleh karena itu, sesibuk dan selelah apapun seorang ayah, sempatkanlah untuk berkomunikasi, bermain dan menjadi teman bagi anak.

  1. Memberi Kasih Sayang dan Merawat Anak

Sebagian besar keluarga menganggap merawat anak adalah tugas seorang ibu. Namun jika ayah juga terlibat dalam kegiatan merawat dan mengasuh anak, tentunya akan membuat anak merasakan kasih sayang yang berlipat ganda. Kasih sayang tanpa syarat inilah yang dibutuhkan agar anak dapat berkembang secara optimal.

Tidak ada salahnya jika ayah turut memandikan anak, memakaikan baju, memasak makanan sesuai keinginan anak atau sekedar menyuapi anak makan. Meskipun terlihat sepele dan biasa hanya dilakukan oleh ibu, namun dampaknya akan luar biasa pada psikologis anak kelak. Anak merasa bahwa dirinya dihargai dan disayangi. Hal ini membuat anak tidak lagi membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain yang justru malah membawanya pada narkoba sebagai pelampiasan.

  1. Menjadi Teladan atau Role Model

Seorang ayah pastinya harus menjadi pemimpin dalam keluarga. Ibarat nakhoda sebuah kapal, ayah diharapkan dapat membawa dan mengarahkan keluarga pada tujuan yang baik. Kemana pun ayah mengarahkan dan memimpin, maka anggota keluarga pun akan mengikuti. Namun terkadang ada saja yang membangkang pada kepemimpinan ayah.

Lalu bagaimana agar anggota keluarga terutama anak akan mengikuti arahan ayahnya sebagi pemimpin?  Tentunya ayah harus bisa menjadi panutan, teladan atau role model yang baik anaknya. Misalnya saja seorang ayah melarang anaknya merokok, tetapi ayah sendiri adalah perokok dan suka merokok di depan anaknya. Hal ini bukanlah teladan yang baik. Jika ingin anak tidak merokok, seharusnya ayah pun berhenti merokok.

  1. Menegakkan Disiplin

Kedisiplinan penting dilakukan oleh setiap anggota keluarga. Disiplin artinya ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib yang ada. Kedisiplinan membuat segala hal menjadi teratur dan berjalan sebagaimana mestinya. Seorang ayah harus mampu menegakkan disiplin di rumah dengan cara memberikan contoh atau menjadi panutan.

Ayah juga harus konsisten dan tidak pilih kasih dalam memberikan hukuman dan hadiah. Dengan adanya aturan disiplin di rumah, setiap anggota keluarga akan memiliki rasa tanggung jawab dan terlatih untuk tidak berbuat semaunya. Misalnya jika peraturan jam malam adalah jam 21.00, maka ayah harus tegas menegur anak yang masih keluar rumah lewat jam 21.00.

  1. Pelindung

Selain sebagai pemimpin dan pencari nafkah, ayah juga sebagai pelindung bagi keluarga. Sosok ayah bertugas melindungi anggota keluarga dari berbagai ancaman bahaya yang bisa setiap saat datang, terutama ancaman bahaya narkoba. Ayah harus menjadi sosok terdepan yang mencegah narkoba mempengaruhi anak.

Ayah bisa menjadi pelindung anak terhadap pengaruh narkoba dengan cara memberikan pendidikan anti narkoba sejak usia dini, melaporkan segala bentuk kejahatan narkoba yang ada di lingkungan sekitarnya, menjauhkan anak dari pergaulan yang rawan penyalahgunaan narkoba, dan melarang anak mendatangi tempat-tempat rawan peredaran narkoba.

  1. Mendukung Potensi Anak

Selain memberi kasih sayang dan perhatian, ayah juga sebaiknya dapat mendukung potensi anak. Ayah harus bisa membaca minat dan bakat anak. Setiap anak adalah sosok yang unik dan bisa saja berbeda dari orang kebanyakan, bahkan mungkin jauh dari harapan orang tua.

Terima dan dukunglah potensi setiap anak yang berbeda. Dukungan ini akan sangat membantu anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri, harga diri, dan membantu proses reaching out (pencapaian) anak. Anak akan merasa diterima dalam keluarga sehingga membuatnya tidak akan melakukan hal-hal negatif hanya untuk mendapatkan dukungan. Anak juga akan terhindar dari depresi yang dapat mengarahkannya pada narkoba sebagai pelampiasan dan mencari kebahagiaan semu.

Demikianlah beberapa peran ayah yang sangat penting dalam upaya mencegah narkoba masuk dan mempengaruhi anak. Seorang ayah yang baik tentunya tak mau jika anaknya sampai terjerumus ke dalam jerat narkoba, baik sebagai pecandu ataupun pengedar. Ayah yang baik juga akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anggota keluarganya.

Sungguh berat tugas dan kewajiban seorang. Ayah bukan sekedar pencari nafkah, namun harus mampu membawa keluarganya pada arah yang berkah. Tak ada sekolah untuk menjadi ayah. Namun menjadi sosok ayah harus memiliki ilmu agar tidak payah dalam menentukan arah. Apalagi dalam membawa bahtera keluarga mengarungi dunia dan menghindar dari pusaran narkoba. (RP)

 

Ditulis oleh :

Ratna Puspitasari, S.Psi.

Penyuluh Narkoba Ahli Pertama BNNP Sumsel

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel